Pengalaman menulis di IDN Times, Pernah 3 Kali ditolak

Halo! Apakah kalian salah satu dari seorang yang tertarik menulis di IDN Times? Kalau iya, kalian berada di artikel yang tepat, terutama jika artikel kalian pernah ditolak oleh editor IDN Times.

ingin membahas tentang pengalaman menulis di IDN Times hingga artikelnya berhasil terbit. Aku juga bakal kasih tips & trick bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis dan cara agar artikel kalian diterima oleh editor.

Pengalaman Menulis di IDN Times
IDN Times

Cerita Awal Aku Menulis di IDN Times

Jadi pertama kali aku coba menulis artikel di IDN Times itu waktu 2018, tapi gagal terbit gara-gara pas lagi nulis artikel baru setengah jadi malah gak sengaja kepencet kirim, abis itu artikelnya jadi berubah status jadi pendingPending lama banget sampai aku tanya di menu tanya admin dan dikasih jawaban tautan menuju Podcast dan artikel IDN Times tentang cara menulis artikel yang benar.

Well, bener sih waktu itu aku nulisnya masih salah. Salah banyakk banget! Alhasil artikelku jadi ditolak. Aku jadi kapok nulis gara-gara artikelku pending sampai berbulan-bulan malah berakhir ditolak.  

Lalu tahun 2019 aku coba nulis lagi, tapi akhirnya ditolak juga. Kirain aku karena gak ada nomornya subjudulnya (artikel listicle wajib cantumin nomor di setiap poin subjudulnya), terus akhirnya aku tambahin, lalu kirim artikelnya. Eh malah ditolak lagi. Hmm, mungkin karena artikelku memang tidak menarik bagi editor. Jadi total semua artikelku yang aku kirim tiga-tiganya ketolak.

Aku gak nyerah, dong!

Tahun 2020 aku coba nulis artikel lagi di IDN Times dan hasilnya berhasil, guys! Ini artikel pertamaku.

Sedih dan Tertekan? 5 Aplikasi Kesehatan Ini Bisa Membantumu

Terus aku nulis lagi dan berhasil terbitin lagi!

9 Cara Menyatakan Rasa Suka dalam Bahasa Inggris Selain 'I Like You'

Pada tahun 2021 ini aku berhasil terbitin 8 artikel dan 4 artikel pending udah lebih dari sebulan, huhu. Kemungkinan besar sih ditolak.

Artikel berhasil terbit.

Pengalaman menulis di IDN Times
Artikel Berhasil Terbit

Artikel yang masih pending.

Pengalaman menulis di IDN Times
Artikel yang Masih Pending

Menurut pengalamanku selama mencoba menulis di IDN Times, awalnya itu sulit nulis, susah cari ide buat nulis, dan susah bikin judul menarik. Juga saat lihat artikel penulis-penulis lain, rasanya jadi minder, tapi karena aku enggak pernah nyerah nulis, makanya saat ini aku sudah berhasil terbitin delapan artikel.

TIPS & TRICKS MENULIS DI IDN TIMES

Berdasarkan pengalamanku menulis artikel 3 kali ditolak editor, ini cara aku berhasil menerbitkan artikel di IDN Times. Jadi pengalaman menulis di IDN Times dimulai dari hal-hal yang aku tulis di bawah ini:

1.     Ikut event menulis di IDN Times Belajar menulis dari media sosial

Bagi kamu enggak pernah nulis sebelumnya, merasa kesulitan untuk menulis, dan ingin tulisan kamu meningkat sebelum menerbitkan artikel di IDN Times, kamu wajib nih untuk belajar menulis di berbagai media.

Dulu pas aku coba-coba untuk nulis di IDN Times, rasanya susah banget, bingung mau nulis apa. Lalu secara tidak sengaja aku join Quora Indonesia, sebuah situs tanya jawab seperti Yahoo Answer, tapi versi yang lebih bagus, lengkap, dan berkredibel. Di Quora banyak pertanyaan-pertanyaan yang memacu aku untuk menulis dan melatih aku menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar karena cara menulis di Quora Indonesia mengunakan bahasa Indonesia yang sangat baku. Namun Quora Indonesia sekarang sudah tidak terlalu menggunakan bahasa baku lagi.

Semenjak itu aku rajin deh nulis di Quora Indonesia dari 2018 hingga saat ini.

Ini aku kasih contoh jawaban Quora pertamaku dua tahun lalu.

Pengalaman Menulis di IDN Times

Jawaban pertama di Quora

Bisa dilihat tulisanku masih acak-acakan dan banyak yang salah, seperti tidak menggunakan huruf kapital pada kata-kata tertentu dan setelah tanda titik.

Selama aku nulis di Quora Indonesia, aku merasa terpacu untuk menulis, apalagi di Quora jawaban-jawaban yang kita tulis berpotensi dibaca oleh banyak orang tidak peduli seberapa banyak pengikut yang kita punya. Asalkan banyak yang dukung naik (upvote) jawaban kamu, maka jawabanmu semakin banyak dilihat oleh orang lain.

Selain nulis di Quora, aku juga sering nulis di catatan, di status WhatsApp, dan lain-lainnya. Setelah aku banyak nulis banyak hal selama setahun lebih dan coba beraniin diri lagi untuk nulis di IDN Times, lalu terbukti aku lebih lancar dalam menulis setiap kata yang ingin aku sampaikan.

2.    Baca panduan menulis di IDN Times

Pengalaman menulis di IDN Times
Panduan menulis di IDN Times

 Pas awal-awal mencoba nulis, aku pernah mengabaikan hal ini dan benar berakhir artikel ditolak.

Cara menulis sesuai PUEBI dan kententuan IDN Times

Dibaca dengan detil dan seksama ya! Sekarang persaingan menulis di IDN Times semakin sulit, jadi editor IDN Times lebih memilih artikel yang tidak ada revisi atau lebih sedikit revisi.

3.     Kirim artikel pukul yang tepat

Pengalaman menulis di IDN Times

Sumber: unsplash.com/ocean ng

Aku saranin untuk kirim artikel disaat jam kerja, jadi artikel kamu lebih memungkinkan untuk dibaca oleh editor IDN Times karena tidak tenggelam oleh artikel-artikel penulis lain. Kalau aku sendiri biasanya suka kirim artikel pukul 9 pagi.

4.     Jangan segan untuk revisi artikel sendiri

Halaman Revisi

Kalau kamu merasa artikelmu salah karena pending terus, bisa nih kalau revisi tulisanmu sendiri dan kirim lagi ke editor. Kalau nunggu artikel ketolak, itu kelamaan dan juga bisa-bisa idemu udah dipakai duluan oleh orang lain.

5.     Ikut event menulis di IDN Times

Event & Promo

Untuk meningkatkan pendapatkan kamu, bisa nih ikut event & promo yang diadakan oleh IDN Times setiap bulannya. Biasanya setiap bulan IDN Times selalu mengadakan event menulis 10 artikel untuk mendapatkan 2500 poin yang setara dengan Rp250.000,00.

6.     Jangan segan untuk bertanya pada admin IDN Times

Pengalaman menulis di IDN Times
Feature Talk to Us

 Aku udah pernah nanya macam-macam dan dibalas di hari yang sama oleh admin IDN Times. Contoh waktu itu aku bingung kok tulisanku udah terbit, tapi jumlah viewer-nya enggak naik-naik dan pas aku tanya admin IDN Times ternyata artikelku masih dalam jadwal antrean untuk terbit.

Sejauh ini hanya itu sih saranku karena cara menulis di IDN Times udah banyak dijelaskan di tautan di poin kedua yang aku tautkan. Begitulah pengalamanku menulis di IDN Times. semoga berguna.

 

Bahasa Inggrisnya Kelas Karyawan dan Program Kelas Karyawan

Berawal dari kepo searching di Google mengenai pertanyaan apa bahasa Inggrisnya mahasiswa kelas karyawan, mahasiswa kelas malam dan apa nama program kuliah kelas karyawan, lalu jawaban yang aku temukan di Google Indonesia tidak ada...

Gak ada satupun artikel yang membahas hal itu dalam artikel bahasa Indonesia. Jadi deh aku berinisiatif untuk nulis artikel tentang ini.

Jadi karena aku gak nemu jawabannya dalam bahasa Indonesia, alhasil aku berinisiatif untuk nanya di Quora Indonesia dan cari juga di Google dengan pakai kata kunci bahasa Inggris, lalu ketemu jawabannya.


Bahasa Inggrisnya Kelas Karyawan

Untuk bilang kalau kamu adalah mahasiswa kelas karyawan, baik itu mahasiswa kelas malam ataupun kelas ekstensi, kamu bisa bilang,

    “I am a part-time student

Yang artinya aku mahasiswa mahasiswa kelas karyawan (kelas malam atau kelas ekstensi). Part-time student artinya secara halfiah artinya mahasiswa paruh waktu, tapi di Indonesia lebih umum diterjemahkan sebagai mahasiswa kelas karyawan.


Bahasa Inggrisnya kelas karyawan

Namun untuk lebih detilnya lagi, kamu bisa bilang,

    “I am a part-time student. I take evening classes” 

    “I am a part-time student. I take evening degree program” 

Yang artinya aku mahasiswa kelas karyawan. Aku ambil kelas malam.

Lalu jika kamu mahasiswa kelas ekstensi, kamu bisa bilang,

    “I am a part-time student. I take weekend classes” 

    “I am a part-time student. I take weekend degree program” 

Yang artinya aku mahasiswa kelas karyawan. Aku ambil kelas ekstensi.

Bahasa Inggrisnya Program Kelas Karyawan

Sedangkan untuk nama program kuliah kelas karyawan, yakni:

    Evening/Weekend Degree Program atau Evening/Weekend Courses

Udah itu aja, hehe. Semoga membantu.

 

 

 

Contoh Esai 800 Kata

Contoh Esai 800 Kata Tentang Organisasi Kampus



Esai 800 kata

Sumber: Unsplash/Green Chameleon

Manfaat dan Peran Penting Organisasi dalam Perguruan Tinggi

Dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, umumnya kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa tidak hanya sekedar belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh para dosen. Biasanya para mahasiswa juga aktif dalam kegiatan organisasi yang ada di universitas. Organisasi-organisasi yang ditawarkan oleh universitas kepada para mahasiswa, yakni BEM-U (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas), organisasi tertinggi yang ini menyalurkan aspirasi para mahasiswa kepada pihak univeristas, mengatur bagaimana semua kegiatan organisasi berjalan, dan mengurus kegiatan dalam ruang lingkup universitas; DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), memiliki tugas sebagai pengawas BEM, membuat kewenangan-kewenangan bersama BEM untuk di ruang lingkup universitas, dan menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada pihak yang lebih tinggi; BEM-F (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas), organisasi ini mengembangkan dan menghimpun kegiatan organisasi program studi satu fakultas di dalam ruang lingkup universitas; dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), organisasi yang mewadahi para mahasiswa untuk menyalurkan minat serta mengembangkan bakat di luar studi yang ditempuh. UKM terbagi-bagi lagi menjadi banyak organisasi yang telah disesuaikan untuk para mahasiswa dalam menyalurkan minat dan mengasah potensi bakat.

Organisasi-organisasi tersebut dibentuk oleh universitas guna mewadahi para mahasiswa untuk berperan aktif dalam pengurusan kampus, berperan aktif dalam dunia politik, berperan aktif dalam kegiatan alam, berperan aktif dalam kegiatan sosial, berperan aktif dalam bidang keagamaan, membantu memperluas relasi, dan membantu mengembangkan minat serta bakat. Selain itu, manfaat lain bagi para mahasiswa dalam mengikuti kegiatan organisasi di kampus, yaitu membantu para mahasiswa melatih kepemimpinan, kemampuan sosialisasi, kemampuan kerja sama, tanggung jawab, disiplin, manajemen waktu, manajemen masalah dan mendapatkan teman di luar jurusan.

Dibalik semua manfaat yang diperoleh oleh para mahasiswa dalam mengikuti kegiatan organisasi di kampus, tentunya alasan mereka bergabung dalam organisasi tersebut bermacam-macam. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya selain mahasiswa ingin membangun relasi, menyalurkan minat serta mengembangkan bakat, alasan mengapa banyak mahasiswa juga ingin bergabung dalam organisasi, yakni untuk mendapatkan nilai tambah yang dapat dicantumkan pada curriculum vitae dan menghabiskan waktu luang yang ada. Untuk tipe mahasiswa yang terakhir, yakni memiliki banyak waktu luang, biasanya tipe mahasiswa ini tidak hanya mengikuti satu organisasi saja, melainkan dua atau tiga organisasi yang ada di kampus.

Kegiatan organisasi yang ditujukan untuk menyalurkan minat serta mengasah bakat, tak jarang juga mampu menuai banyak prestasi, terutama untuk organisasi UKM. Hal tersebut karena mahasiswa-mahasiswa anggota organisasi biasanya ikut berperan aktif dalam mengikuti lomba yang sesuai dengan kegiatan organisasi yang diikuti. Kegiatan lomba-lomba tersebut bisa berasal dari dalam kampus dan antar kampus, juga bisa dalam skala tingkat nasional ataupun international. Lalu saat berbicara mengenai sebuah prestasi, prestasi tidak hanya dilihat dari sebuah piala atau penghargaan fisik lainnya. Prestasi yang diukiran oleh banyak mahasiswa, tak jarang hanyalah sebuah rasa terima kasih, rasa bangga, dan rasa penghormatan yang diberikan oleh masyarakat kepada para mahasiswa. Prestasi atau pernghargaan tersebut didapat dari mengikuti kegiatan sosial, demostrasi menyuarakan aspirasi kepada pemerintah, dan lain sebagainya.

Sehubungan dengan mendapatkan sebuah prestasi, mahasiswa anggota organisasi yang mendapatkan prestasi juga tak ketinggalan mendapatkan penghargaan atau penghormataan dari pihak kampus, yakni mendapatkan gelar sebagai mahasiswa berprestasi. Rasa bangga dan rasa senang yang didapatkan oleh mahasiswa berprestasi tersebut tentu tiada ada harganya.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai mengikuti organisasi dapat menambah nilai di curriculum vitae, alasan tersebut dipercaya oleh para mahasiswa mengenai kemampuan kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerja dalam tim yang mereka dapatkan dengan mengurus organisasi di kampus akan mempermudah mereka dalam mendapatkan pekerjaan saat lulus kuliah kelak. Juga manfaat-manfaat lainnya yang didapatkan dalam mengikuti organisasi untuk mencari kerja, yakni jika mahasiswa tersebut memenangkan sebuah lomba, maka ia dapat mencantumkan prestasi tersebut ke curriculum vitae;  jikalau mahasiswa anggota organisasi tersebut tidak berprestasi, maka tugas-tugas yang dikerjakan selama mengikuti kegiatan organisasi yang sesuai dengan deskjob kerja yang ingin dilamar, maka mereka dapat cantumkan hal tersebut ke dalam curriculum vitae sebagai bukti prestasi atau pengalaman; dan bagi para mahasiswa yang merasa salah jurusan, melalui kegiatan organisasi yang mereka ikuti sesuai minat di luar program studi, hal ini  bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan guna mendapatkan prospek kerja di bidang lain di luar program studi yang mereka tempuh. Tentu saja hal ini sangat berguna sekali!

Meskipun banyak manfaat yang didapatkan dari bergabung dalam organisasi, cukup banyak mahasiswa yang memilih untuk tidak bergabung dalam organisasi-organisasi yang ada di kampus. Mahasiswa tipe ini biasa akan dijuluki sebagai mahasiswa ‘kupu-kupu’. Dalam hal ini kata ‘kupu-kupu’ tersebut yang memiliki arti kuliah-pulang. Mahasiswa jenis ini biasanya cenderung tidak suka mengikuti kegiatan organisasi yang ada di kampus. Alasan-alasan mahasiswa tersebut tidak mengikuti kegiatan organisasi di kampus, yakni sibuk bekerja, sibuk belajar studi yang tempuh, dan menginginkan waktu luang yang lebih, dan lain sebagainya. Juga banyak mahasiswa berpikir ikut atau tidak ikut organisasi di kampus, hal tersebut sama sekali tidak akan mempengaruhi nilai mata kuliah mereka. Justru sebagian dari mereka berpikir mengikuti organisasi kampus akan menurunkan nilai mata kuliah mereka karena mereka terlalu sibuk dalam mengurus dan mengikuti kegiatan organisasi sehingga tidak sempat untuk belajar.

Pada akhirnya, mengikuti organisasi hanyalah salah satu opsi lebih yang ditawarkan oleh universitas kepada para mahasiswa. Keputusan mengikuti organisasi atau tidak, itu semua diserahkan kepada diri mahasiswa masing-masing.